"Memeluk Resiko"


Kutipan ini saya ambil dari sajak berjudul "memeluk resiko" karya Robert Holden, Timeless Wisdom for a maniac Society (2005) yang saya baca di harian Kompas, senin 1 September 2008.

"Tertawa berisiko tampil konyol. Menangis berisiko tampil sentimentil. Merengkuh orang lain berisiko keterlibatan. Membukakan perasaan berisiko menampilkan dirimu yang sejati. Mengemukakan ide-ide dan mimpi-mimpimu di hadapan orang ramai berisiko kehilangan semua itu.
Mencintai berisiko tidak berbalas. Hidup berisiko mati. Berharap berisiko kecewa. Berusaha berisiko gagal. Akan tetapi, risiko tetap harus diambil. Ancaman tebesar dalam hidup adalah tidak mau memeluk risiko.
Orang yang tidak berani mengambil risiko tidak akan melakukan apapun, tidak memiliki apapun, dan bukan apapun. Dia mungkin bisa menghindari sengsara dan sesal. Tapi, dia tidak bisa belajar, merasa, berubah, bertumbuh, dan mencintai. Dia budak yang terbelenggu keyakinan.
Hanya pengambil risiko yang tidak membentengi kebebasannya."

Merenungi kutipan diatas aku jadi teringat beberapa resiko yang pernah aku ambil. Sebagian disebabkan keterpaksaan, sebagian lagi karena satu alasan konyol...bosan! hehe.

1. Aku melanjutkan kuliah ke S1 Ekonomi, agar bisa memberi contoh pendidikan ke anakku kelak. Selain faktor bosan/jenuh akan suasana kerja. Risikonya, dulu, aku yakin ilmu ini tidak akan banyak berguna di pekerjaanku. Dan sejauh ini...benar. Hehehe.

2. Aku memutuskan melamar gadis yang baru kukenal dekat empat bulan. Kalau faktor rasa cinta dikesampingkan, mungkin alasan lain, aku ingin menikah diusia yang tidak terlalu tua. Resikonya, aku ditolak atau bakalan banyak perbedaan diantara kami. Nyatanya aku semakin mencintai istri dan anakku....dulu aku mengambil keputusan tepat sepertinya..:)

3. Namun banyak juga resiko yang sejauh ini belum berani juga aku ambil. Misalnya mulai berdagang. Sepertinya, perlawananan dari hati ini masih kuat aja.
Mudah2an deh suatu hari aku berhasil mengatasi rasa minder ini....:P

mudah2an kutipan ini terus berguna untuk pengembangan diri. amiiin.


0 komentar: